• Fakultas Biologi UGM
  • Channel Video Kami
  • Menara Ilmu
Universitas Gadjah Mada Lab Sistematika Hewan
sub Parasitologi Fakultas Biologi UGM
  • Tentang Kami
  • Praktisi
  • Forum dan Konsultasi
  • Hubungi Kami
  • Beranda
  • Artikel
  • Flu Burung (Avian Influenza)

Flu Burung (Avian Influenza)

  • Artikel
  • 3 July 2018, 07.48
  • Oleh: Soenarwan Hery
  • 0

FLU BURUNG (AVIAN INFLUENZA)

 Oleh :

Ella Nur Roshida, Destiani F. Ramadhani, Larasati Kirana Putri, Ria Oktafianti, Sheliana Nugraha M, Arum Dianastiti Ningrum, Farhan Ferjian Akbar, Tiara Suryani

A. Pengertian

Penyakit influensa unggas (avian influenza), atau  “wabah flu burung”, pertama kali dilaporkan pada tahun 1878 sebagai wabah yang menjangkiti ayam dan burung di Italia. Penyakit ini disebut juga sebagai “Penyakit Lombardia”.

Lombardia merupakan nama sebuah daerah lembah di hulu sungai Po. Pada tahun 1901 Centanini dan Savonucci berhasil mengidentifikasi mikroorganisme yang menjadi penyebab penyakit tersebut, kemudian pada tahun 1955, Schafer dapat menunjukkan ciri-ciri organisme itu sebagai virus influenza. Biasanya, infeksi yang terjadi berlangsung tanpa gejala (asimtomatik) karena virus influenza A memiliki patogenisitas rendah.

B. Penyebab

Virus influenza adalah partikel berselubung berbentuk bundar atau bulat panjang yang memiliki genome RNA rangkaian tunggal dengan jumlah lipatan tersegmentasi sampai mencapai delapan lipatan, serta berpolaritas negatif. Virus influenza merupakan nama generik dalam kelompok Orthomyxoviridae dan diklasifikasikan dalam tipe A, B atau C berdasarkan perbedaan sifat antigenik dari nukleoprotein dan matriks proteinnya. Virus influenza unggas (Avian Influenza Viruses, AIV) termasuk dalam tipe A. Determinan antigenik utama dari virus influensa A dan B adalah glikoprotein transmembran hemaglutinin (H atau HA) dan neuroaminidase (N atau NA). Molekul tersebut mampu memicu terjadinya respons imun dan respons yang spesifik terhadap subtipe virus. Respons ini sepenuhnya bersifat protektif di dalam, tetapi bersifat protektif parsial pada lintas dan subtipe yang berbeda. (Fouchier 2005).

C. Morfologi

Gambar 1. Struktur Virus Influenza A3

Umumnya virus influenza pada manusia atau unggas merupakan kelompok famili Orthomyxoviridae yang berinteraksi dengan mucin, berdiameter 80–110 nm, mempunyai 8 segmen genom RNA (rybonucleic acid), mempunyai envelope atau pembungkus, merupakan partikel pleiomorphic berukuran sedang yang terdiri atas 2 lapis lemak dan terletak di atas matriks M1 yang mengelilingi genom. Di permukaan envelope terdapat dua tonjolan glikoprotein yaitu hemaglutinin (H) dan neuraminidase (N). Protein lain selain H dan N, virus influenza A juga mempunyai protein matriks M1, M2, nukleoprotein (NP), polimerase (PB1, PB2, PA), NS1, dan NEP. Masing-masing protein mempunyai fungsi yang berbeda.

NEXT PAGE >> Siklus Hidup Penyakit

Tags: Flu Burung Parasitologi

Leave A Comment Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Recent Posts

  • Amebiasis
  • Skistosomiasis
  • Leptospirosis
  • Larva Migran
  • Limfatik Filariasis
  • Rabies
  • Malaria
  • Flu Burung (Avian Influenza)
  • Toksoplasmosis
  • Zoonosis dan Penggolongannya

Categories

  • Artikel

Archives

  • August 2018
  • July 2018
Universitas Gadjah Mada

Lab SH sub Parasitologi

Artikel Terbaru

  • Amebiasis
  • Skistosomiasis
  • Leptospirosis

Archives

  • August 2018
  • July 2018

© 2018 Lab SH sub Parasitologi Fakultas Biologi UGM

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju