Oleh : Handayani Bella S., Titi Marsifah, Veggy Fazari Ameliya, Deby Lukmawati, Zuyen Rais, Epa Yohana T., Rijal Romolo
Schistosomiasis atau bilharzia merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi trematoda Schistosoma spp. Penyakit ini merupakan penyakit yang biasanya terjadi di daerah pedesaan, khususnya endemik di daerah sub-Sahara Afrika. Ada tiga spesies utama yang mempengaruhi manusia, dua diantaranya dominan di Afrika (Schistosoma haematobium dan Schistosoma mansoni) dan yang ketiga hanya ditemukan di Asia Timur, misalnya Cina dan Filipina (Schistosoma japonicum). Schistosoma japonicum, dikenal sebagai cacing fluke darah merupakan salah satu agen penyebab schistosomiasis usus kronis pada manusia. Infeksi fluke dapat menyebabkan fibrosis hati, hipertensi portal dan splenomegali (Salvana and King, 2009).
Ciri-ciri umum cacing dewasa Schistosoma sp. (Gambar. 1) Ini adalah cacing dewasa bersifat non hermaprodit (jenis kelamin cacing jantan dan betina terpisah); ukuran cacing jantan meliputi panjang ±10 mm, lebar ±1 mm. Ukuran cacing betina adalah panjang ±20 mm, lebar ±0,25 mm;mempunyai 2 buah batil isap Intestinal coecum bersatu pada bagian posterior; cercaria mempunyai ekor bercabang dua dan dapat menginfeksi hospes dengan jalan menembus kulit (bentuk infektif) tanpa melalui metaserkaria; cacing jantan mempunyai sebuah saluran (lekukan) memanjang di sebelah ventral badan yang dibentuk oleh lipatan kedua tepi lateral badan ke arah ventral dimana terdapat cacing betina, celah ini disebut dengan canalis gynecophorus (Mowafy et al.,2015).
